Saat ini banyak sekali
perguruan Pencak Silat baru Bermunculan, sudah menjadi konsekwensi logis dari
perkembangan zaman yang kian tinggi tingkat Kompetisi dan daya saingnya.
Sesepuh SH Terate Almarhum Raden Mas Imam Koesoepangat pernah mengatakan “
Sepeninggalnya saya nanti perguruan pencak silat akan tumbuh menjamur seperti
lumut, kecil-kecil tetapi ada dimana-mana”.
Harus cermat dalam memilih perguruan silat, mengapa?
Munculnya berbagai perguruan pencak silat ini tentunya mempunyai dampak positif
dan juga negative. Segi Positifnya menunjukkan bahwa budaya Indonesia (Pencak
Silat) sudah mulai dicintai oleh bangsanya sendiri terlebih, ketika banyak
warga asing berdatangan unruk belajar pencak silat. Sedangkan segi
negatifnya antara lain:
1. Banyak Perguruan-perguruan baru ini belum
mampu mengemas organisasinya hingga layak jual/Go Public. Terbukti banyaknya perguruan yang masih
menggunakan cara-cara lama yang kurang dapat menunjukkan hasil maksimal,
kurangnya pengetahuan pencak silat dan juga peralatan yang memadai. serta
masih menutup diri terhadap pengetahuan silat dari luar yang menjadikanya
seperti katak dalam tempurung yaitu merasa pencak silatnya paling bagus tetapi
ternyata hanya dibandingkan dengan teman-teman diperguruanya dan ketika di
perlombakan kwalitasnya masih jauh dengan perguruan silat yang lain.
Adanya Misi Aliran.
Perlu diwaspadai saat ini tidak sedikit
perguruan pencak silat yang berada dibawah naungan organisasi tertentu seperti
partai, suku, Agama atau sekte/aliran tertentu dalam suatu agama.Dalam setiap
langkah perguruan pencak silat ini harus selalu mengikuti fatwa atau keputusan organisasi
yang membawahinya seperti Tapak Suci (Muhammadiyah). Pagar Nusa (Nahdlatul
Ulama). ASAD (LDII), PS Ratu Adil (Kristen) atau milik Suku seperti Cingkrik
Betawi.Pihak/lembaga/sekolah yang ditempati sebagai sarana latihan hendaknya
waspada dan selektif terhadap aliran beladiri yang mau
1.
masuk
karena secara langsung maupun tidak sudah dapat dipastikan mereka akan
menyusufkan faham-faham ajaran mereka. Langkah antisifatif ini diperlukan guna
lembaga ataupun sekolah dapat tetap menjadi lembaga yang netral terhadap aliran
manapun.
2.
Banyak
Pelatih/Guru Pencak silat yang tingkat SDM/kompetensinya masih kurang
Presiden Rusia Vladimir
putin (praktisi judo) “Belajarlah beladiri pada ahlinya, jangan belajar pada
seorang pelayan”. Dalam pengertian bahwa kita hendaknya mencari pelati/Guru
yang professional dalam berlatih, jangan hamya asal bisa silat mereka kita
jadikan pelatih. Profesional disini dalam artian gerakanya mantab dan
benar,tehnik tandingnya bagus dan berprestasi, menguasai tehnik melatih kalau
perlu bersertifikat (IPSI) dan yang terakhir yang paling penting jiwanya atau
kerohaninya sesuai dengan amanah yang diembanya.Saat ini banyak sekali pelatih pencak
silat yang Asal-asalan, latihan Cuma 4 paling lama 6 bulan, menendang depan
saja belum lurus kuda-kuda pasang saja tidak seimbang, sambung 1 lawan 1 saja
belum mahir sudah dikukuhkan menjadi pelatih/Guru. Dan perlu diketahui
hal inilah yang menjadikan pencak silat Indonesia dari segi kwalitas semakin
menurun.
Dunia Pencak Silat tentu akan merasa
prihatin dengan kondisi ini,”kalau gurunya saja gak bisa apalagi
muridnya”.Dalam Sea Games bangsa Indonesia pernah dipecundangi pesilat dari
Vietnam, yang mana bangsa ini
baru Belajar Pencak Silat 8 tahun yang
lalu, kalau kondisi ini dibiarkan bagaimana kondisi pencak silat Indonesia 10
tahun yang akan datang jika generasi mudanya menjadikan belajar silat hanya
untuk sekedar bisa.Akankan harimau tidak menjadi rajanya di hutanya sendiri,
akankah bangsa Indonesia yang notabene sebagai cikal bakal lahirnya pencak
silat dipecundangi untuk kesekian kalinya oleh Negara lain?? Hanya kita yang
bisa menentukan……
Menjadi
berkurangnya pemahaman tentang Eksistensi Pencak silat
Pencak =
rangkaian gerakan yang mirip tarian khas yang indah sedangkan Silat = Gerakan
pembelaan diri yang mampu menghancurkan lawan dalam hitungan
detik.
Banyak perguruan pencak silat saat ini tidak mengajarkan Pencak dan rangkaian
jurus silatnya.mereka hanya mengajarkan kerohanianya saja,alasan mereka “biar
cepat sakti”. padahal tidak seperti itu untuk memperoleh ilmu pencak silat.
mereka mengajarkan ilmu kebal, ilmu karomah,ilmu pengasihan dll yang
didalamnya termasuk jenis ilmu karang (yaitu memakai bantuan jin/syetan).
Ironis sekali ketika ada yang kesurupan gara-gara mempraktekkan ilmunya atau
yang lebih parah lagi sampai mengakibatkan stress karena daya fikirnya tidak
mampu menahan dan dikuasai makluk halus tertentu.jalan pintas dan instant
memang terkesan mudah dan tidak membebani akan tetapi pasti memiliki resiko
yang tinggi.bahkan ada perguruan pencak silat yang menjadikan jin sebagai guru
mereka dalam mendapatkan ilmu kesaktian, proses masuknya pun beraneka macam ada
yang langsung dipanggil adapula yang melalui proses mimpi. (alam tak sadar)
Dalam alam sadar jelas sekali gejala mereka tampak ketika jin itu masuk seperti
menggigil, meraung-raung dll, yang jelas gejalanya menunjukkan bukan sifat
orang itu sendiri. dan yang datang melalui mimpi biasanya mereka menunggu
hingga sang jin datang sendiri memasuki mimpi orang tersebut.Mereka biasanya
berdalih arwah yang datang adalah malaikat dan perlu anda ketahui itu adalah
bohong besar, Dzat yang datang hanyalah jin/syetan yang mengaku-ngaku sebagai
malaikat atau biasanya mengaku arwah para waliyullah. Sangat mustahil
orang biasa yang tingkatanya bukan Nabi dapat menemui malaikat walaupun dalam
tidur.Para wali Allah saja tidak mampu bertemu dengan malaikat apalagi hanya
seorang guru pencak silat yang kadar keimananya masih pasang surut.Oleh
karenanya perguruan seperti ini diwaspadai keberadaanya oleh IPSI (ikatan
Pencak Silat Indonesia).dikhawatirkan bisa menjadikan syirik para anggota yang
mempelajarinya.
SH Terate
sebagai organisasi pencak silat oleh karenanya tidak mengajarkan ilmu-ilmu seperti
itu, dalam SH terate tidak mengenal Ilmu Karang, tidak dibawah naungan
organisasi manapun, juga persaudaraanya tidak membeda-bedakan SARA( Suku
,agama, Ras, antar golongan). RM Imam Koesoepangat juga mengatakan orang SH
terate haruslah bisa menahan cobaan dan goda’an dalam mencari Ilmu pencak
silat “Sepiro Gedene Sangsoro yen tinompo amung dadi cobo” falsafah ini
akhirnya dijadikan pedoman orang SH terate dalam menempuh ilmu kanuragan
(pencak silat).Karena dalam SH terate pelajaran pertama yang harus dilatih
dalam pencak silat adalah olah fisik (yang merupakan pondasi/dasar) dan
penanaman pola fikir berperilaku dalam masyarakat.” Sungguh, Apabila akidah
telah kokoh dan menancap kuat dihati , maka bencana akan menjadi anugerah,
segala peristiwa akan menjadi hadiah dan lencana. “Barangsiapa yang
dikehendaki kebaikan ,maka Alloh akan memberikan coba’an”
Sh Terate juga mengenal istilah “Wedar
Silat Among Jiwo” tidak saja ilmu silatnya yang diasah tetapi bila
dasarnya/ akidahnya sudah kuat maka jiwanya juga akan diasah dan terus
dibimbing oleh pelatihnya, karena bila fisiknya saja yang diasah seperti naik
sepeda motor yang tidak ada remnya.dan sebaliknya bila jiwanya saja yang diasah
diibaratkan seperti mau naik sepeda motor tetapi tidak ada bensinya.
0 Komentar